Langkah Marc Marquez tentang musim depan akan sangat menentukan rencana indah Yamaha yang bertekad gandeng Prima Pramac Racing jadi tim satelit.
Kedatangan Marc Marquez ke skuad Ducati terus-menerus menghadirkan berbagai sensasi. Mulai dari prestasinya yang kembali terlihat sampai kekacauan yang ditimbulkannya pada bursa transfer pembalap.
Keputusan Marquez untuk pindah dari Honda ke Ducati memang tepat. Buktinya dia bisa kembali menguasai barisan depan, konsisten cepat dan bahkan kembali rajin naik podium.
Juara Dunia 8 kali itu kini bertengger di peringkat 3 klasemen MotoGP 2024 dengan 89 poin, menempel ketat Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) yang mengantongi 91 poin di peringkat 2.
Marquez jadi pembalap dengan motor Desmosedici GP23 terbaik di antara para pembalap satelit Ducati lainnya. Baru dibekali GP23 saja, gacornya bukan main. Apalagi jika dipersenjatai dengan spek motor terbaru?
Setidaknya, itulah yang jadi spekulasi masa depan Marquez sekarang ini. Bersamaan dengan makin panasnya pangsa bursa transfer pembalap untuk MotoGP 2025.
Karena performa Marquez yang menginjak usia 30 tahun masih meroket dengan Ducati, tim-tim di skuad Si Merah Borgo Panigale pun agaknya berlomba-lomba untuk memikat sang megabintang MotoGP.
Dari mulai Gresini yang mungkin menyodori perpanjangan kontrak, adanya spekulasi Marquez ke tim pabrikan Ducati jadi pesaing Jorge Martin dalam memperebutkan kursi di sebelah Bagnaia, sampai kemungkinan Pramac yang tertarik.
Bos Ducati Gigi Dall’Igna pun pernah bilang bahwa karena hadirnya Marquez, situasi internal Ducati kini lebih ‘kacau’ karena membuat mereka semakin sulit memilih siapa yang layak untuk dijadikan pembalap tim pabrikan.
Namun persoalan Marquez nyatanya tak hanya membuat geger Ducati, tetapi juga terancam mengacaukan impian pabrikan lain, yakni Yamaha.
Yamaha sudah memiliki rencana punya tim satelit lagi pada MotoGP 2025. Karena VR46 gagal digaet, rencana B pabrikan Iwata adalah mengajak Pramac untuk bergabung.
Tawaran menggiurkan datang dari Yamaha untuk Pramac dan ini diakui dari salah satu sumber tim.
“Penawaran Yamaha sangatlah menarik,” kata seorang sumber dari tim Pramac, dikutip BolaSport.com dari Motorsport.
“Kami adalah Plan B mereka setelah penolakan dari tim VR46 dan sekarang kami mengevaluasi serius tentang kemungkinan ini,” tandasnya.
Akan tetapi, rencana indah Yamaha tersebut bisa rusak seketika karena Marquez. Langkah Si Semut dari Cervera ini akan sangat menentukan bagaimana nasib Yamaha dan impian menggandeng Pramac.
Sebab belakangan ini, Marquez berujar bahwa dia menginginkan motor terbaik dengan spek terbaru. Jika berada di tim pabrikan Ducati akan terlalu kejam bagi Martin, bisa jadi Marquez memilih Pramac.
Tentu dengan catatan Pramac mau memperpanjang kontrak mereka bersama Ducati dengan tetap mendapat spek motor terbaru seperti tim pabrikan.
Gara-gara potensi ini, bos Pramac Paolo Campinoti pun tampaknya mulai bimbang. Dari yang tadinya tertarik dengan penawaran Yamaha, kini bisa tergoda dengan kemungkinan memiliki Marc Marquez di tim mereka.
“Ide bekerja sama dengan legenda seperti Marc adalah hal yang sangat luar biasa,” kata Campinoti, dikutip dari Paddock-GP.
“Jika Ducati menawarkan Marquez sebuah kontrak dengan perlengkapan spek pabrikan di Pramac, itu akan menjadi game changer (perubahan besar dalam gejolak ini),” tandasnya.
Apabila itu benar terjadi, Yamaha benar-benar dalam masalah besar. Sebab mereka mengakui tidak ada opsi Plan C jika Plan A atau Plan B gagal terwujud.